Tidak semua hubungan percintaan dilandasi dengan kasih dan sayang yang tulus. Tidak sedikit orang yang berpacaran atau bahkan menikah dengan berdasarkan kepura- puraan. Ya, setiap kata cinta yang terucap dari bibir hanya omong kosong tanpa dirasakan oleh hati.
Sungguh cinta itu tak selalu manis ceritanya. Bahkan, kisah pahit dan memilukan seringkali dirasakan oleh sebagian besar wanita. Yang diherankan adalah, kenapa ada orang yang pura-pura mencintai seseorang ya?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang berpura-pura mencintai orang lain, berpacaran, bahkan sampai menikah.
1. Gengsi
Gengsi adalah alasan utama yang membuat seseorang berpura-pura mencintai orang lain. Ia merasa gengsi karena di usianya yang menginjak kesekian, ia belum punya kekasih. Dan tak kunjung menemukan sosok yang sesuai dan cocok. Alhasil, biasanya ia akan asal tabrak dan memilih secara acak orang yang sering ditemui dan dianggapnya paling dekat.
Hasilnya? yah hubungan yang dijalani seringkali palsu, demikian pula dengan perhatian yang ditunjukkannya di depan orang-orang demi menutupi gengsinya.
Ada yang berhasil mempertahankan hubungan tersebut, tetapi sebagian besar malah berakhir dengan perceraian karena tidak lagi cocok satu sama lain.
2. Takut umur
Umur berapa sih seseorang itu baiknya menikah? Tak ada yang bisa menjawab dengan pasti karena sebenarnya siap tidaknya seseorang menikah itu bukan ditentukan oleh usia. Adalah kedewasaan dan kesiapan secara fisik dan mental yang mendorong seseorang mengatakan SIAP MENIKAH.
Namun, mirisnya karena takut umur, banyak yang kejar nikah sebelum usia 30 tahun. Berpura-pura dan membohongi hati telah menemukan cinta sejati, padahal 2-3 tahun lagi merasa jenuh dan bosan pada pasangan.
3. Karena kasihan
Ada pula orang yang tak tega melihat seseorang yang selalu menghujaninya dengan perhatian dan kasih sayang, akhirnya ia jatuh iba dan berkata, "aku juga mencintaimu." Padahal jauh di dalam lubuk hati, kalimat itu hanya diucapkan karena kasihan saja.
Beberapa di antaranya berhasil menjalani hubungan dan menemukan hal yang membuatnya cocok, tetapi tak jarang yang merasa terbeban dan pada akhirnya menyalahkan diri sendiri.
4. Mengejar materi
Tak hanya di film saja orang pura-pura cinta karena materi. Hal ini tampaknya sudah bukan hal yang langka, karena banyak orang yang menginginkan hidup bahagia dan mendasarkan kebahagiaan dengan uang.
Akhirnya, mereka akan mencari pasangan yang bisa mencukupi kebutuhan materinya, dan berpura-pura mencintai demi hidup enak. Siapa sih yang tak ingin hidup bergelimang harta? Memang benar uang menjadi hal yang membantu Anda meraih beberapa hal yang Anda inginkan, tetapi kenyamanan dan kebahagiaan rohani tidak mudah terpenuhi hanya dengan materi saja lho.
5. Persaingan
Tak mau kalah saing dan dibilang pecundang, ada juga orang yang berpura-pura mencintai seseorang. Tanpa sadar, hal ini dilakukannya karena ingin dirinya tetap menjadi nomor satu.
Pada akhirnya bukan orang lain saja yang menjadi korban. Dirinya sebenarnya juga menjadi korban karena terus menerus tertekan dan berusaha menjadi nomor satu.
Perlu ditanyakan lagi pada diri dan hati kecil Anda, sebenarnya apa untungnya sih pura-pura cinta dan membohongi hati nurani? Jika memang Anda belum merasa klik dan nyaman, tunda sajalah sampai Anda menemukan tambatan hati demi kebahagiaan hari tua nanti.
Sumber